Daerah  

Bupati Bandung AJAK ULAMA BANGUN PEREKONOMIAN UMAT

Kang DS
Kang DS berharap ke depan kolaborasi dan sinergi yang terjalin antara ulama dan umaro ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan, bukan hanya bidang spiritual dan perekonomian, namun juga berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Bandung. (ft.ist)

KAB BANDUNG, InfoLensaNews.idBupati Bandung, Dadang Supriatna (Kang DS) mengajak para ulama, para ustadz, pimpinan pondok pesantren serta pimpinan ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk dapat bersinergi dalam upaya membangun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.

Hal tersebut disampaikan Kang DS pada kegiatan silaturahmi Bupati Bandung dengan para ulama dan pimpinan ormas Islam se-Kabupaten Bandung di Rumah Dinas Bupati Bandung, Jum’at (19/6/2024).

Selain itu, Bupati Bedas itu juga menawarkan program pemberdayaan ekonomi umat yakni melalui program pembuatan demplot bisnis peternakan dan perikanan.

Untuk tahap awal pada tahun ini, Kang DS menyiapkan program tersebut untuk 100 Pondok Pesantren.

“Program demplot ini sudah berhasil dikembangkan di Cileunyi. Alhamdulillah per bulan bisa menghasilkan Rp 30 juta. Kalau semua pesantren bisa mandiri dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar, insya Allah kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tuturnya.

Selain tawaran program-program tersebut,  juga mempersilahkan agar para ulama memanfaatkan program “Besti” atau beasiswa ti Bupati. Pada tahun ini, Pemkab Bandung menyediakan 250 kuota bagi calon mahasiswa.

“Tahun depan insya Allah kita tingkatkan menjadi 500 kuota calon mahasiswa. Karena peminat program ini sangat banyak, sampai ribuan orang. Ini juga sebagai upaya kita meningkatkan SDM yang berkualitas dan berakhlakul Karimah,” beber Kang DS.

Kang DS juga menggulirkan program insentif bagi 17 ribu guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Mereka mendapatkan insentif bulanan plus pelindungan BPJS Ketenagakerjaan.

Ditambah lagi dengan terobosan kebijakan Bupati Dadang Supriatna yang memasukkan pelajaran baca tulis Al-Qur’an ke dalam pelajaran muatan lokal SD dan SMP di Kabupaten Bandung.

Terobosan kebijakan ini pun terbukti berhasil. Salah satu indikatornya yakni menurunnya jumlah anak-anak yang buta huruf Al-Qur’an di Kabupaten Bandung. (**)