BANDUNG, InfoLensaNews.id – Sekda Kota Bandung memperingatkan pihak sekolah, terkait peristiwa percobaan bunuh diri seorang siswi SMA di Bandung.
Bandung baru saja dibuat miris dengan kabar seorang siswa SMAN 3 Bandung berinisial A yang loncat dari lantai tiga bangunan sekolah, Selasa (28/11/2023) lalu.
Peristiwa itu menjadi peringatan akan pengawasan para siswa bagi pihak sekolah.
Karenanya, kejadian tersebut bukan hanya membuat miris orang tua, sekolah dan para siswa, tapi menjadi warning akan keberadaan anak di sekolah.
Peran Guru, Sekolah dan Orangtua
Dibutuhkan peran guru, sekolah dan pembimbing untuk lebih ekstra lagi dalam pengawasan para siswa.
Pendampingan dan psikologi anak menjadiperhatian lebih.
Hal ini bukan hanya untuk meminimalisir kejadian serupa,tapi lebih pada bagaimana interaksi dan hubungan antara siswa dan sekolah terutama gurunya.
Bagitupun peran dan kondisi keluarga siswa, menjadi bagian penting dalam mempengaruhi kepribadian anak /siswa.
Kondisivitas keluarga dipandang perlu untuk diselami bersama, walau tak terlalu dalam.
Hal ini untuk membantu perkembangan kejiwaan siswa di sekolah dan lingkungannya.
Korban diketahui merupakan siswa yang mendapatkan bimbingan konseling.
Peringatan Sekda
Karenanya, Sekda Kota Bandung memperingatkan semua pihak sekolah.
Menanggapi peristiwa naas tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna berharap kejadian tersebut tidak terulang.
Dia juga meminta seluruh tenaga didik untuk memaksimalkan kontrol dan pengawasan pada anak.
“Jangan hanya mengenalkan guru BK, tapi guru-guru yang lain bisa memberikan motivasi, membangun konsentrasi,” kata Ema, Kamis (30/11/2023).
“Supaya mereka benar-benar di sekolah itu tidak memikirkan yang lain”,ujar Sekda.
Di sekolah itu memikirkan bagaimana mampu mengikuti pelajaran dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.
Dia juga mengingatkan seluruh orang tua untuk selalu memperhatikan dan menjaga komunikasi dengan anak.
“Kalau di sekolah itu jangan memikirkan yang lain. Konsentrasi untuk belajar”, pesannya.
Di rumah juga tentunya harmonisasi keluarga juga harus terus kita kembangkan.
Karena kalau sudah komunikasi baik, apapun juga akan berjalan baik,” ujar Ema.
“Ini tugas semuanya, saya juga mengingatkan diri sendiri. Saya juga punya anak. Jangan sampai anak kita lost komunikasi, misalnya.
“Jangan sampai kita tidak tahu bagaimana situasi dan kondisi anak-anak kita,” sambungnya.
Pihak Sekolah
Sebelumnya, Wakasek Humas SMAN 3 Bandung Ida Rohayani mengatakan, yang bersangkutan mendapatkan pendampingan psikolog dan psikiater sejak 2 tahun terakhir.
“Anak ini memiliki keunikan dengan keunikannya oleh BK untuk dibimbing,” ujar dia.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya pasca insiden tersebut, pihaknya akan mengevaluasi guru bimbingan konseling (BK).
Untuk mencegah kejadian serupa tidak lagi terulang, nilai Wahyu.
“Jadi setelah kejadian yang kemarin itu, saya juga sudah komunikasi dengan cabang dinas untuk mengevaluasi sekolah,” ujar Wahyu, Rabu (29/11/2023).
Sehingga peristiwa yang terjadi pada hari Selasa kemarin tidak terulang di kemudian hari.
Fungsi Guru BK
Fungsi Guru BK juga yang memang berkonsultasi tidak hanya tentang permasalahan siswa. Tapi juga untuk prestasi siswa yang lebih optimal.
“Mungkin dari sisi itu yang memang kami juga harus terus mengevaluasi supaya mengantisipasi jangan sampai terjadi lagi”, paparnya. *tr