BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id- Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif kembali mengunjungi Pasar Tagog Padalarang
untuk melakukan operasi harga bahan pokok masyarakat (Kepokmas) pada Selasa, 19 Desember 2023.
Dalam kunjungannya tersebut, Arsan Latif di dampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Ricky Riyadi dan jajaran terkait lainnya.
Kerjasama Bulog
Arsan mengatakan, Pemkab Bandung Barat telah bekerjasama dengan PT Bulog
untuk memberikan bantuan beras subsidi ke sejumlah pedagang yang berjualan di 8 pasar.
yakni pasar Tagog Padalarang, Batujajar, Panorama Lembang, Cisarua, Curug Agung, Cililin, Sindangkerta dan pasar buah-buahan.
“Kita juga memberikan pasokkan ke setiap kios rata-rata 1 ton beras berkemasan 5 kg”, kata Arsan
“Bahkan kita juga kasih subsidi sekitar Rp 1.250/kg,” lanjutnya.
Perhatian Pemkab
Arsan menuturkan, pemberian bantuan subsidi tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah dengan harapan dapat meringankan beban kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan adanya beras bersubsidi ini bisa meringankan beban masyarakat, dan ini juga bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat,” tuturnya.
Sebagai bentuk pengendalian harga beras, pemkab Bandung Barat bekerjasama dengan PT Bulog.
Pihaknya telah meminta PT Bulog agar dapat memberikan bantuan beras murah sebanyak 1 ton/Minggunya.
“Alhamdulillah Bulog merespon”, ujar Ricky.
77 pedagang sesuai data yang telah dikelola oleh pemda diharapkan bisa terpenuhi.
8 pasar akan dapat bantuan
Delapan pasar yang dikelola Pemkab Bandung Barat bakal mendapat bantuan distribusi beras subsidi sebanyak 1 ton/minggu.
“Dan minggu ini ke 8 pasar yang di kelola oleh pemda tersebut, insya Alloh akan di distribusikan beras sebanyak 1 ton/ minggu,” jelasnya.
Beras murah 5 kg tersebut tidak dijual pedagang lebih dari Rp 54.500
karena merupakan bantuan subsidi dari Pemkab Bandung Barat.
“Mudah-mudahan upaya Pemkab Bandung Barat dalam menekan harga beras ini bisa mengendalikan sekaligus menekan beras di masa yang akan datang”, pungkasnya.*Cecep Darozak