Daerah  

Bangunan RSUD Lembang di Tebing Rawan Longsor

Tebing yang diatasnya terdapat bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang, sempat ambrol dan sempat dikira gempa oleh pegawai RSUD Lembang pada Senin, 4 Desember 2023.

lembang
Tebing yang diatasnya terdapat bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang, sempat ambrol dan sempat dikira gempa oleh pegawai RSUD Lembang pada Senin, 4 Desember 2023. /ft.Ist

BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Pada salah satu sudut bangunan RSUD Lembang, bukan hanya menjadi perhatian pemerintah tetapi juga ada rasa kekhawatiran dari masyarakat.

Bangunan bagian belakang RSUD Lembang, lebih mendekat pada lereng yang curam dengan gundukan tanah yang mengkhawatirkan.

Tampak sekilas  tebing itu seperti bekas urugan/timbunan berbagai barang material atau tanah bercampur barang yang kurang bagus sebagai pemadat tanah hamparan.

Terlebih gempa yang terjadi belum lama ini, membuat keprihatinan dan kekhawatiran  masyarakat dan pemerintah.

Tebing yang diatasnya terdapat bangunan, sempat ambrol dan sempat dikira gempa oleh pegawainya pada Senin, 4 Desember 2023.

Meski tidak berdampak terhadap bangunan rumah sakit, tetap membuat khawatir.

Tebing itu berdekatan dengan lokasi pembangunan masjid di rumah sakit. “Awalnya kami mengira itu gempa karena suaranya cukup keras”, ujarnya.

Meski hanya terdengar sekali, hampir membuat kami panik,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Lembang, Sri Mulianingsih. 

Rupanya tanah yang berada di tebing longsor. Tanah juga menarik pohon bambu yang ada di atasnya.

Kondisi ini tidak lepas dari posisi bangunan yang berada di atas urat dari Sesar Lembang, sehingga rawan dengan guncangan.

Apalagi sepekan terakhir, hujan seringkali turun sehingga membuat tanah menjadi labil.

Sudah ada kajian dari ITB, kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana RSUD Lembang, Rita Nur Cahyani

Termasuk Dalam Lempengan Sesar Lembang

Bangunan RSUD Lembang termasuk ke dalam lempeng Sesar Lembang.

Pihak tim dari ITB menyarankan dua opsi yakni merelokasi rumah sakit atau memperkuat struktur bangunan.

“Kami memilih opsi kedua karena sejumlah pertimbangan.

Rita mengatakan pihaknya segera mengeksekusi saran dari tim ITB untuk mengurangi beban bangunan.

Sementara ruang rawat inap, berada di lokasi bangunan yang tidak rawan dengan guncangan.

RSUD itu memiliki 101 tempat tidur.

Bekas Balai Pelatihan 

RSUD awalnya merupakan merupakan bekas Balai Pelatihan Koperasi sehingga tidak ideal dijadikan rumah sakit, kata Direktur RSUD Lembang dr. A.Oktorudy.

Ia menyebutkan Pj.Bupati Bandung Barat Arsan Latif telah menjanjikan menyiapkan anggaran untuk memperbaiki rumah sakit. Salah satunya, untuk memperkuat struktur bangunan.*