Daerah  

Normalisasi Irigasi Belum Digubris, Petani Bakal Demo Ke Pemda KBB

Yang dibutuhkan petani saat ini adanya normalisasi saluran irigasiboleh pemerintah daerah melalui dinas terkait, itu sudah harga mati," kata Koordinator Penggerak Petani Cipatat, Sobirin.

BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Sejumlah petani asal Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana  melakukan aksi demo ke Perkantoran Pemkab Bandung Barat dalam waktu dekat.

Aksi demo itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka lantaran Pemkab Bandung Barat hingga kini belum mengabulkan permintaan normalisasi saluran Daerah Irigasi (DI) Pasir Angin.

Akibat belum dilakukan upaya normalisasi saluran irigasi bertahun-tahun, terjadi pendangkalan dan kebocoran pada sepanjang saluran DI Pasir Angin yang menyebabkan banyak lahan pesawahan gagal panen.

Diketahui, aliran air dari saluran DI Pasir Angin tersebut mengaliri lahan-lahan di 4 desa Kecamatan Cipatat yang terdiri dari, Desa Sarimukti, Kertamukti, Cipatat dan Desa Sumur Bandung.

“Yang dibutuhkan petani saat ini adanya normalisasi saluran irigasi oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait, itu sudah harga mati,” kata Koordinator Penggerak Petani Cipatat, Sobirin usai beraudiensi dengan Pemerintah Desa Kertamukti, Selasa (2/7/2024).

Selama ini, pemerintah desa dan petani telah berupaya gotong royong untuk menangani persoalan sulitnya aliran air akibat terjadi pendangkalan dan kebocoran pada saluran DI Pasir Angin tersebut.

Mereka berencana menggerakan massa dengan jumlah banyak untuk menggerudug jika permintaan normalisasi saluran DI Pasir Angin itu tak kunjung digubris pemerintah daerah setempat.

“Di Desa Kertamukti saja ada sekitar 2 ribu massa yang telah sepakat akan ikut ke dinas terkait, kalau tuntutan dari kami ini tidak direspon terus oleh pemerintah daerah,” tutur Sobirin.

Meski saat ini ada proyek pembangunan di sekitar DI Pasir Angin dengan nominal anggaran sebesar Rp 1,7 Miliyar. Akan tetapi menurut Sobirin, proyek pembangunan TPT tidak bisa menjamin aliran air irigasi akan berjalan kembali normal.

Oleh karena itu, sejumlah petani dari desa sebagai pengguna aliran air DI Pasir Angin sekarang mendatangi Kantor Desa Kertamukti Kecamatan Cipatat.

Dirinya menyayangkan, hingga kini Pemkab Bandung Barat belum merespon surat pengajuan untuk melakukan normalisasi saluran irigasi dari Pemerintah Desa Kertamukti.

“Sampai hari ini saya belum dengar respon dari pemerintah daerah, informasi dari pak Kades ajuan untuk normalisasi saluran irigasi telah dikirim dari minggu kemarin,” katanya.

Oleh sebab itu, Sobirin meminta Pemkab Bandung Barat bisa segera melakukan normalisasi saluran DI Pasir Angin. Terlebih, upaya normalisasi itu menyangkut kebutuhan hidup petani kedepan.

“Kami minta secepatnya dilakukan normalisasi. Kalau tidak saya sendiri yang akan memimpin untuk melakukan aksi demonstrasi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kertamukti, Sunaryo membenarkan bahwa saluran DI Pasir Angin memang telah memerlukan upaya normalisasi irigasi.

“Walaupun ada proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT), tetapi yang sangat diperlukan sekarang adalah upaya normalisasi. Itulah yang menjadi aspirasi masyarakat ini,” ujarnya.

Sunaryo berharap, Pemkab Bandung Barat bisa segera melakukan upaya normalisasi pada sepanjang saluran DI Pasir Angin yang telah diajukan belum lama ini.

“Karena ini sangat urgen sekali, kami harap normalisasi saluran irigasi bisa secepatnya direalisasikan. Ini untuk kebutuhan masyarakat 4 desa,” pungkasnya.*(Cep/Zen)