BANDUNG, InfoLensaNews.id – Investasi yang masuk ke Kabupaten Bandung baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMD) dan Penanaman Modal Asing (PMA) dari tahun ke tahun terus meningkat.
Berdasarkan catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung, investasi mencapai Rp 30,3 triliun sampai akhir triwulan IV tahun 2023, atau lebih dari target sebesar Rp 28,7 triliun.
Sementara investasi sepanjang tahun 2022 tercapai Rp 29,4 triliun dari yang ditargetkan Rp 27,8 triliun atau tercapai lebih dari 100 persen dari yang ditargetkan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan, dirinya selalu berupaya terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, termasuk dari sisi regulasi untuk memberikan kepastian hukum kepada calon investor.
Menurutnya, yang tak kalah penting yaitu terjaminnya kenyamanan dan kondisi keamanan di Kabupaten Bandung selalu terjaga kondusif berkat keberhasilan kolaborasi antara Pemkab Bandung, TNI dan Polri.
Salah satunnya, regulasi terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bandung yang kini Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) telah rampung.
“Yang saat ini sudah selesai Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)-nya, sehingga investasi akan lebih berdatangan lagi ke depan,” kata Dadang di Majalaya, Minggu (21/1/2024).
Ia pun menjelaskan, Peraturan Daerah (Perda) RTRW merupakan hal penting dalam proses pembangunan di Kabupaten Bandung. Dengan begitu, para calon investor akan mendapat kepastian hukum yang berkaitan pemanfaatan lahan.
“Persetujuan rancangan ini terbilang cepat di Indonesia. Jadi yang cepat itu Kabupaten Bandung dan Bali,” jelasnya.
Rancangan RTRW Kabupaten Bandung 2023-2043 telah terhubung dengan OSS dan ATR/BPN, sehingga investor yang hendak melakukan permohonan izin, sudah bisa menggunakan ketentuan ini.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Bandung, Ben Indra Agusta menyatakan, hingga akhir tahun 2023, realisasi investasi di Kabupaten Bandung mencapai Rp 30,3 triliun, baik dari PMD maupun PMA.
“Realisasi investasi tahun 2023 ini masih merupakan estimasi karena masih menunggu perhitungan melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sampai dengan Januari 2024,” katanya
Menurutnya, investasi yang dominan pada tahun 2023 ada tiga jenis diantaranya, infrastruktur khususnya fasilitas Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, eksplorasi energi panas bumi dan pariwisata.
“Eksplorasi panas bumi investasinya bisa sampai Rp 7 triliun setahun dan pariwisata yang perkembangannya cukup masif. Karena itu di tahun 2024, kami akan fokus investasi di bidang panas bumi, pariwisata dan pertanian atau agriculture,” pungkasnya. *(Fen)