BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memasang palang pintu lintasan kereta secara manual di Jalan Cilame Ngamprah.
Pemasangan palang pintu pelintasan tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.
“Ini sebagai upaya preventif akibat adanya temperan kecelakaan kereta binder dengan kendaraan minibus yang terjadi minggu lalu,” kata Kepala Dishub KBB, Ahmad Fauzan Azima di Ngamprah. Rabu, (20/12/2023).
Ia pun menjelaskan, pemasangan palang pintu rel ini merupakan upaya percepatan jangka pendek dalam mencegah kejadian kecelakaan tersebut terulang lagi.
“Kedepan insya Allah, kita sudah merencanakan pemasangan palang pintu otomatis dan itu juga sama sebagai langkah jangka pendek,” jelasnya.
Untuk upaya jangka panjangnya, Fauzan menuturkan bahwa pihaknya akan mengusulkan pembangunan jembatan anderpas. Namun, hal itu perlu dikaji lebih dulu sejauh mana efektitasnya.
“Sebenarnya kami harap tidak ada lagi pelintasan sebidang, karena rawan terhadap keselamatan. Sehingga perlu tindakan nyata salah satunya, dengan pemasangan lintasan dan penyiapan penjaga,” ujarnya.
Lebih lanjut Fauzan, selama ini pelintasan sebidang tersebut dijaga oleh para relawan yang berasal dari Desa Cilame Kecamatan Ngamprah. Ia menilai, para relawan itu telah maksimal dalam menyelamatkan nyawa masyarakat yang melintas.
Bantuan peralatan yang diterima para relawan pelintasan itu mulai dari, rompi, topi dan fluit untuk memberikan aba-aba kepada masyarakat yang akan melintasi lintasan rel kereta tersebut.
“Mudah-mudahan langkah kecil (pemasangan pintu lintasan) yang kita lakukan ini sedikitnya bisa mencegah kejadian kecelakaan lagi. Dengan begitu, semua bisa selamat sampai tujuan,” paparnya.
Ia menyatakan, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada para relawan penjaga palang pintu rel tersebut. Saat ini, pihaknya baru memberikan perlengkapan keselematannya lebih dulu.
“Supaya mereka secara resmi bisa sebagai petugas yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Jadi tidak menggunakan baju preman,” ucapnya.
Fauzan juga menambahkan, pihaknya akan berkordinasi dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) terkait sertifikasi petugas pelintasan tersebut.
“Karena memang harus punya keahlian khusus sebagai petugas pelintasan,” pungkasnya. ***