Ragam  

Bupati Bandung Resmikan Pelayanan Stroke Center dan Ruang Rawat Inap RSUD Majalaya

Dadang Supriatna mengatakan, rumah sakit bukan merupakan suatu perusahaan dan rumah sakit bukan untuk meraup keuntungan atau profit oriented.

BANDUNG, InfoLensaNews.id – Pemkab Bandung masih terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat.

Upaya yang dilakukan tersebut dengan meresmikan pelayanan stroke center dan ruang rawat inap lantai 4 Gedung Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya, Desa Cipaku, Kecamatan Paseh, Sabtu (2/3/2024).

Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, rumah sakit bukan merupakan suatu perusahaan dan rumah sakit bukan untuk meraup keuntungan atau profit oriented.

“Tapi rumah sakit lebih cenderung adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat,” kata Dadang Supriatna dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, inovasi yang dilakukan RSUD Majalaya merupakan sebuah terobosan yang sangat luar biasa, sehingga perlu diapresiasi dalam pelayanan kesehatan ini.

Dirinya merasakan betul adanya perubahan dan peningkatan pelayanan di RSUD Majalaya tersebut, karena Dadang pernah berkunjung sewaktu masih menjadi pelajar.

“Saat itu, terkenal dengan Rumah Sakit Ebah. Tentunya, dengan adanya peningkatan prasarana sarana ini perlu kita tingkatkan kembali,” jelasnya.

Menurutnya, bukan sisi pelayanan saja yang harus ditingkatkan, namun juga sarana dan prasana pun perlu peningkatan terhadap lelahanan kesehatan bagi masyarakat.

“Bahwa RSUD Majalaya ini merupakan rumah sakit berkualitas, terutama dalam hal pelayanan. Lingkungan juga jangan sampai terlihat kumuh,” ujarnya.

Dalam pelayanan kesehatan lebih lanjut Dadang, penyakit stroke itu akibat penyempitan pembuluh darah atau yang disebabkan kurang bergerak dan berolahraga.

“Mandi tidak beraturan juga bisa menjadi salah satu penyebab stroke meninggal di kamar mandi. Sehingga hal ini perlu edukasi bagaimana supaya tetap sehat. Kita harus bisa meminimalisir penyebab penyakit stroke,” tuturnya.

Dadang berharap pihak runah sakit dan para Camat maupun kepala desa bisa mengadakan sosialisasi terkait pencegahan atau meminimalisir penyakit stroke kepada masyarakat.

Salah satunya, masyarakat harus paham terkait cara mandi yang benar harus di awali dari bagian tubuh paling bawah. Sebab, penyakit pecahnya pembuluh dapat menjadi penyebab stroke.

“Jangan langsung mandi dari atas, pecah pembuluh darah itu bisa menjadi penyebab stroke. Itu berdasarkan informasi dari dokter, sehingga upaya pencegahan penyakit stroke perlu disosialisasikan kepada masyarakat,” paparnya.

Dirinya bersyukur harapan hidup masyarakat Kabupaten Bandung sudah meningkat mencapai 74,27 tahun. Kenapa meningkat, kata dia, karena indikator kesehatan di Kabupaten Bandung ada peningkatan.

“Kita sudah mempunyai 62 puskesmas. Berdasarkan hitungan dan analisa Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, bahwa target kita kedepan harus menambah 62 puskesmas lagi. Karena jumlah penduduk kita 3,7 juta jiwa,” ujarnya.

Ia mengungkapkan selama 2 tahun 10 bulan menjabat Bupati Bandung, dari target membangun 5 RSUD, sudah menyelesaikan 4 RSUD yaitu, RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Tegalluar dan Arjasari.

“Insya Allah bulan Maret 2024 ini, kita akan melaksanakan ground breaking RSUD Bedas Pacira. Kita tidak puas dengan hadirnya 5 RSUD ini, maka saya minta kepada Ibu Kadis Kesehatan Kabupaten Bandung, kita targetkan lagi menambah puskesmas sebanyak 62 puskesmas,” pungkasnya. *(Fen/Hum)