BANDUNG, InfoLensaNews.id – Pemerintah Kabupaten Bandung merilis dampak gempa berkekuatan 5 Magnitudo yang terjadi pada Rabu 18 September 2024 kemarin.
Berdasarkan catatan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, ada sebanyak 4.686 rumah, 71 sarana pendidikan, 89 sarana ibadah, 9 fasilitas kesehatan dan 21 fasilitas umum mengalami kerusakan.
Hingga saat ini, Pemda Kabupaten Bandung masih melakukan assesment dampak bencana gempa tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengungkapkan, sekitar 10.243 kepala keluarga dan 39.703 jiwa yang terdampak bencana gempa.
“Dari sekian banyak warga yang terdampak gempa bumi, sebanyak 8.970 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan, masyarakat yang terdampak gempa tersebar di delapan kecamatan seperti, Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, Pameungpeuk, Banjaran dan Kecamatan Cimaung.
Lebih lanjut dia, pihaknya telah menyediakan sejumlah tenda pengungsian bagi warga terdampak gempa seperti di, Desa Cibereum 65 tenda, Desa Tarumajaya 8 tenda, Desa Cikembang 16 tenda, Desa Cihawuk 18 tenda dan Desa Sukapura 2 tenda.
“Untuk diketahui, bahwa data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga yang lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam penanganan gempa dan penangan warga terdampak.
“Kami menghimbau warga terdampak untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi,” kata Uka Suska.
Uka menuturkan, tim reaksi cepat multisektor saat ini sedang berupaya menyiapkan bantuan logistik bagi warga terdampak dan tempat pengungsian sementara.
“Pak Bupati Bandung telah mengeluarkan surat pernyataan keadaan darurat bencana gempa bumi pada status tanggap darurat dan mengaktivasi pos komando dan pos lapangan penanganan bencana gempa bumi selama 14 hari,” tuturnya.
Ia menambahkan, Pemkab Bandung telah menyiapkan kebutuhan logistik darurat gempa bumi. Mulai dari, kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi dan makanan pendamping asi.
Kemudian peralatan rumah tangga mulai dari, family kit, selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut dan kidsware. Peralatan lainnya seperti karung, terpal, cangkul, sekop, tenda keluarga dan alat kebersihan.
“Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak, multivitamin, masker medis dan masker anak sudah disiapkan,” pungkasnya.*(Fendy)