Daerah  

Dua Cabup KBB Sebut Jawaban Jeje Richie Tak Nyambung Soal Meritokrasi Saat Debat Pertama

Pelaksanaan debat Cabup dan Cawabup Bandung Barat di Hotel Novena Lembang. (Foto : dok/cep)

BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Prosesi debat pertama Calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Bandung Barat kini tengah menjadi perbincangan berbagai kalangan masyarakat.

Salah satu yang ramai dibincangkan publik saat Gilang Dirga, Cawabup dari paslon nomor satu melontarkan pertanyaan kepada Cabup paslon nomor urut dua, Jeje Richie Ismail.

Adapun pertanyaan yang dilontarkan Gilang itu terkait cara Jeje menghadapi isu meritokrasi yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat.

Menanggapi hal itu, Cabup KBB nomor urut satu, Jeje Richie Ismail menilai, Sumber Daya Manusia (SDM) di KBB dapat unggul dan memiliki dayasaing.

Namun faktanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung Barat menurut dia, masih dibawah rata-rata tingkat nasional maupun Jawa Barat.

Ia memandang bahwa hal tersebut disebabkan dari dukungan pembangunan untuk berbagai sektor seperti, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pemberantasan kemiskinan yang mundur bukan maju.

“Sektor pendidikan rata-rata anak sekolah kita hanya sampai kelas 2 SMP, itu bukan karena mereka malas belajar atau malas sekolah. Tapi karena energi yang mereka keluarkan untuk berangkat sekolah itu lebih melelahkan dari pada proses belajarnya sendiri,” kata Jeje.

“Sektor kesehatan pun sama, jika yang setengah sakit akan menjadi sakit sekali. Yang sakit parah bisa tidak tertolong karena jarak (ke rumah sakit) dan infrastrukturnya yang buruk di KBB,” tuturnya.

Sementara terkait sektor ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, ia menyebut bahwa di KBB hingga kini belum ada data yang akurat tentang validasi kemiskinan. “Bahkan dananya pun masih sering diselewengkan,” ucap Jeje.

Meski demikian, ia memiliki solusi untuk mengatasi persoalan tersebut jika paslon nomort urut dua terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat pada Pilkada 2024.

“Jika kita terpilih sebagai bupati dan wakil bupati kita akan melakukan lompatan cepat dan lompatan hebat. Salah satunya di sektor pendidikan membuat sekolah unggulan dan meningkatkan kesejahteraan gurunya,” ujarnya.

Usai Jeje menjawab, paslon lainnya diberi kesempatan untuk menyanggah atau setuju dengan jawaban dari cabup nomor urut dua, atas pertanyaan dari cawabup nomor satu.

Menyikapi jawaban Jeje, Cabup KBB dari nomor urut tiga, Hengky Kurniawan menilai bahwa jawaban Cabup nomor urut dua tersebut tidak nyambung dengan pertanyaan yang dilontarkan.

“Jawaban dari nomor urut dua tidak nyambung, tadi yang ditanyakan itu adalah soal merid sistem. Oleh sebab itu, kita berupaya menempatkan orang profesional sesuai dengan disiplin ilmu dan kompetensinya sehingga birokrasi dapat melayani dengan baik,” ujarnya.

Cabup KBB nomor urut lima, Sundaya menilai bahwa jawaban dari Cabupe nomor urut dua tersebut tidak tepat. Dirinya lebih setuju dengan Hengky berhubung jawaban Jeje tidak nyambung dengan pertanyaan yang dilontarkan.

“Menanggapi pertanyaan nomor urut 1 kepada nomor urut 2, jawaban dari nomor urut 2 itu enggak tepat. Saya setuju dengan nomor urut 3 berhubung nomor urut 2 enggak nyambung. Intinya meritokrasi itu kalau disimpulkan The Right Man in The Right Place (Orang yang Tepat di Tempat yang Tepat),” pungkasnya.

Diketahui, debat perdana Cabup dan Cawabup Bandung Barat itu diselenggarakan KPU setempat di Hotel Novena Lembang yang berlangsung dari pukul 14.00-16.00 WIB pada Selasa 29 Oktober 2024.

Debat perdana tersebut diikuti oleh lima paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat yang terdiri dari, paslon nomor urut satu Didik Agus T – Gilang Dirga, paslon nomor urut dua, Jeje Richie Ismail – Asep Ismail.

Kemudian, paslon nomor urut tiga, Hengky Kurniawan – Ade Sudrajat, paslon nomor urut empat, Edi Rusyandi – Unjang Asari dan paslon nomor lima, Sundaya – Asep Iliyas. ***