BANDUNG, InfoLensaNews.id – Sejumlah warga Desa Sagaracipta, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung mengapresiasi belasan program Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Apresiasi terhadap orang nomor satu di Kabupaten Bandung tersebut atas 13 program strategis maupun 3 program prioritas yang dinilai telah dirasakan manfaatnya.
Diketahui, Bupati Bandung Dadang Supriatna baru menjabat sekitar 2 tahun lebih, namun telah meraih 257 penghargaan atas kinerjanya yang didukung para Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat.
Belasan program Bupati Bandung tersebut, dinilai sangat membantu masyarakat salah satunya program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang digaungkan Pemkab Bandung di Desa Sagaracipta dan Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay.
“Adanya pembangunan SPAM untuk 180 sambungan rumah itu sangat membantu sekali. Bahkan dari hasil iuran SPAM ini bisa digunakan untuk pembangunan Kantor RW,” kata salah satu warga di Desa Sagaracipta.
Ia pun mengungkpan, prorgam unggulan Bupati Bansung telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat seperti, program peningkatan insentif Ketua RT RW dan kader PKK Linmas dan lain sebagainya.
“Bukan hanya isapan jempol. Program sangat Pak Bupati sangat membantu masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, adanya prorgam guru ngaji sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai penerima manfaat program unggulan Bupati Bandung tersebut.
“Terima kasih Pak Bupati Bandung. Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program guru ngaji itu,” katanya.
Dirinya pun mencurahkan terkait berbagai keluhannya seperti, masih banyak anak putus sekolah dan meminta bantuan mebeler untuk pengelolaan Pusat Kegiataan Belajar Masyarakat (PKBM).
Kemudian, masih banyak lampu Penerangan Jalam Umum (PJU) yang tidak nyala, ada pula warga yang mengharapoan bantuan sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhannya saat musim kemarau.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung merespon keluhan dari sejumlah warga teraebut. Terutama, atas keluhan terkait masih banyaknya yang putus sekolah.
“Pemerintah sudah menyiapkan untuk 50.000 warga yang putus sekolah untuk mengikuti pendidikan paket A, paket B dan paket C,” kata Dadang.
Hingga kini, pihaknya terus mensosialisasikan program insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar/ tahun. “Anggaran ini terbesar di Indonesia. Program insentif guru ngaji ini sangat bermanfaat,” ujarnya.
Ia telah menitipkan kepada para ustadz/ustadzah untuk mendidik anak-anak untuk belajar mengaji dan menghafal Alquran.
“Melalui program insentif guru ngaji ini, para guru ngaji datang ke sekolah masing-masing,” ucapnya.
Ia pun menuturkan, program guru ngaji ini untuk memuliyakan para ulama. Dengan harapan, para pelajar didik di sekolah dapat menjadi anak yang berkarakter dan berakhlakul karimah.
Menurutnya, adanya program insentif sekitar 450.000 warga Kabupaten Bandung sudah menerima BPJS Ketenagakerjaan maupun Kesehatan.
Pada tahun 2024 ini, kata Kang DS, Pemkab Bandung memberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 72.000 kader PKK dan 88.000 petani Kabupaten Bandung.
Dari sekian banyak warga penerima BPJS itu, sebanyak 463 peserta BPJS sudah meninggal dunia dan masing-masing menerima santunan sebesar Rp 42 juta yang diterima ahli waris.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini terus mensosialisasikan program rumah tidak layak huni (rutilahu). Setiap tahunnya diprogramkan 7000 rumah dan realisasinya lebih dari itu.
Bupati Bandung menggulirkan program Besti (beasiswa ti Bupati), dan tahun 2024 memfasilitasi untuk 250 orang calon mahasiswa. Selain itu mendirikan lima rumah sakit, dan empat rumah sakit sudah terwujud, yakni RSUD Bedas Cimaung, Kertasari, Arjasari dan RSUD Bedas Bojongsoang. Pada Februari 2024, satu rumah sakit lagi akan dibangun di Pacira.
“Pemkab Bandung sudah mendirikan 19 SMP dan berharap tahun 2024 ini segera operasional, dan sisanya 9 SMP lagi berharap segera bisa dibangun,” katanya.
Kang DS menyebutkan, bahwa Pemkab Bandung sudah menyalurkan 120 ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri), dan ditambah 20 ADM akan dianggarkan pada tahun 2024 ini.
“ADM itu bisa melayani tujuh komponen, di antaranya KTP, kartu keluarga, kartu indentitas anak, surat keterangan waris, akta lahir, dan akta kematian,” katanya.
Ia menyebutkan dengan adanya ADM ini, warga tak perlu datang ke Soreang untuk mengurus administrasi kependudukan tersebut. “Dengan adanya ADM, cukup di desa,” katanya.
Pada tahun 2024 ini, Bupati Bandung menggratiskan pembayaran pajak untuk lahan pertanian abadi. “Warga tak usah bayar pajak untuk lahan pertanian abadi,” pungkasnya.* (Fen)