BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Daerah Irigasi (DI) Pasirangin, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Peltu Hadiat Kuswanto akhirnya mau berkomentar terkait persoalan yang ramai belum lamai ini.
Diketahui, aliran air DI Pasirangin Kecamatan Cipatat dipakai mengairi lahan-lahan yang ada di empat desa diantaranya, Desa Sumur Bandung, Cipatat, Kertamukti dan Desa Sarimukti.
Hadiat menyatakan, penebalan sedimentasi pada saluran DI Pasirangin tersebut memang telah terjadi cukup lama. Sebelum dirinya menjadi Ketua GP3A, dirinya bersama Satgas Citarum Sektor pernah berupaya membantu meningkatkan debit air irigasi pada tahun 2019.
Pasca Hadiat menjadi Ketua GP3A DI Pasirangin pada tahun 2022, belum lama ini selain telah terjadi sedimentasi bencana longsor pun sempat menimpa belasan titik saluran DI Pasiranhin yang menyebabkan sejumlah luas lahan mengalami gagal panen.
Sontak, pihaknya langsung berkordinasi dengan sejumlah pihak termasuk masyarakat setempat berupaya menangani bencana longsor yang menimpa belasan titik DI Pasirangin tersebut.
“Alhamdulillah, sedikit-sedikit telah ada progres peningkatan lahan produktif di 4 desa dibanding dengan pada tahun 2019. Berkat dukungan dari UPT Pengairan, Dinas PUTR dan elemen masyarakat yang membantu kita selana ini ,” kata Hadiat di Cipatat, Kamis (11/7/2024).
Sebelum ada pergerakan petani yang meminta dilakukan normalisasi saluran DI Pasirangin belum lama ini, Hadiat mengaku pernah melakukan pengajuan upaya tersebut dengan berbagai kebutuhan peralatan berupa empat kantong lumpur dan lain sebagainya.
Menurut Hadiat, untuk meminimalisir masalah sedimentasi pada saluran DI Pasirangin bukan hanya upaya normalisasi memakai alat berat saja, namun juga perlu adanya peralatan dan peran dari semua elemen masyarakat.
“Kalau dilengkapi beberapa hal itu, saya yakin akan membuahkan hasil yang baik. Maka saya harap kedepan semua unsur terkait dan masyarakat yang ada di 4 desa bisa bersama-sama merawat saluran DI Pasirangin,” pungkasnya.
Diketahui belum lama ini, hasil musyawarah antara Dinas PUTR KBB dan ratusan petani berujung pada upaya meminimalisir penebalan sedimentasi pada saluran DI Pasirangin dengan penurunan alat berat. ***