BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Peduli Lingkungan Gerakan Pemuda (FPL Garda) Sarimukti melakukan aksi sweping terhadap angkutan sampah yang over capacity atau melebihi kapasitas menuju TPA Sarimukti
Sekitar 35 truck pengangkut sampah yang kedapatan melebihi kapasitas menuju TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat terpaksa harus balik arah.
“Tadi sekitar 3 jam saja kita sudah mengembalikan kurang lebih sekitar 35 truk sampah yang over kapasitas, puluhan truck itu rata-rata dengan indeks 25 kubikasi yang berasal dari Bandung Raya,” kata Ketua FPL Garda Sarimukti, Dindin Syamsudin di Cipatat, Selasa (8/10/2024).
Ia pun menjelaskan, aksi sweeping tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pengelolaan sampah terutama soal kapasitas muatan. Sebab, kelebihan rata bak angkutan sampah tidak masuk dalam hitungan Kompensasi Dampak Negatif (KDN).
Bahkan, akibat angkutan yang over kapasitas dapat membahayakan para pengguna lalu lintas (lalin) dan merugikan masyarakat desa yang berada dekat TPA Sarimukti seperi, Desa Rajamandala Kulon, Mandalasari serta Sarimukti.
Adapun alasan lain mereka mengadakan aksi sweeping angkutan sampah yaitu, terkait kerusakan jembatan timbang di TPA Sarimukti yang hingga kini belum diperbaiki atau diganti oleh pemerintah.
“Kita sudah memberikan surat selebaran himbauan, bersurat secara resmi sudah dilayangkan ke pemerintah tapi ternyata tidak diindahkan. Kami warga Sarimukti tidak main-main terkait angkutan over capacity, makanya diadakan aksi sweeping,” ujarnya.
Dindin meminta kepada pemerintah agar saat membuat atau memberlakukan sebuah aturan tidak hanya di atas kertas saja. Namun, harus dibarengi dengan tindakan nyata.
Lebih lanjut dia menegaskan, jika aturan telah disepakati dan dibuat semua pihak harus merealisasikan, mentaati, mengawasi dan menjalankan.
“Jangan sampai saling menyalahkan yang berujung merugikan masyarakat, jangan sampai kami masyarakat bertindak tegas seperti hari ini. Karena imbauan, surat edaran tidak digubris,” pungkasnya. **