Pemdes Sirnagalih Optimalkan Program Ketahanan Pangan

BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengoptimalkan program ketahanan pangan tahun 2025.

Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebanyak 20% Dana Desa Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 1.325.203.000, untuk mendukung penguatan pangan masyarakat.

‎Program ini diwujudkan dengan pemanfaatan lahan carik desa seluas 5 hektar di Kampung Sindangsari Rongtog, Desa Ciroyom.

Hingga kini, realisasi lahan yang ditanami mencapai 3 hektar dengan rincian: melon 1 hektar, kacang inci 1 hektar, dan pisang raja bulu 1 hektar.

‎Kepala Desa Sirnagalih, Toha Solihin, menjelaskan langsung mengenai konsep program.

‎ “Sistemnya berbasis kelompok, setiap jenis tanaman ada tenaga ahlinya. Karena ini kita mulai dari nol, kita ingin mengetahui mana yang lebih menguntungkan dalam jangka waktu tiga bulan. Ketahanan pangan jangan sampai menunggu tahunan baru bisa menghasilkan,” ujar Toha.

‎Sementara itu, pengelola sekaligus tenaga ahli, Abah Oyar dan Ujang Fahrudin, menambahkan bahwa khusus untuk budidaya melon dilakukan dengan pendampingan teknis sesuai kondisi lahan.

‎“Melon baru saja kita tanam. Dari hasil uji pH, tanah masih di bawah angka 6, jadi harus banyak ditambahkan pupuk kandang. Kebetulan sebelumnya kita sudah punya program ketahanan pangan ternak, jadi pupuk kandang organik juga bisa kita buat sendiri,” terang Abah Oyar.

‎Tenaga ahli melon, Ismail, juga menjelaskan secara rinci prosedur budidaya yang dilakukan.

‎ “Pertama kita lakukan pembedahan tanah untuk bedengan agar unsur hara aktif kembali, kemudian dicek pH-nya. Karena masih rendah, saya netralkan dengan kapur dolomit, power soil, dan asam humat. Bibit yang ditanam kurang lebih 2.000 pohon, rata-rata satu pohon menghasilkan dua buah melon. Ini jenis melon semi premium karena dibudidayakan di lahan open field, bukan greenhouse. Kapasitasnya bisa mencapai 10 ribu per kilogram, dan untuk penjualan kita sudah bekerja sama dengan Indomarco,” ungkap Ismail.

‎Dengan adanya program ini, Pemerintah Desa dan BUMDes Sirnagalih berharap dapat menghadirkan model pengelolaan ketahanan pangan yang mandiri, cepat berproduksi, serta mampu memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat desa.