InfoLensaNews.id – Paguyuban Sundawani Wirabuana adalah Organisasi persaudaraan dan persatuan kekeluargaan antar element dan antar etnis yang mengabdikan diri pada masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Paguyuban Sundawani Wirabuana didirikan oleh Robby Maulana Zulkarnaen. Selain sebagai pendiri, Ia juga merupakan Ketua Umum Paguyuban Sundawani Wirabuana.
Pembentukan Paguyuban Sundawani Wirabuana dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2012, bertempat di jalan Setiabudhi No. 58 Kota Bandung – Jawa Barat.
Organisasi Paguyuban Sundawani Wirabuana disahkan di Bandung Berdasarkan Akta Pendirian Paguyuban Sundawani No. 07,- Tertanggal 19 September 2012 oleh Notaris TAHMID TIRTAPRADJA, SH., Sp.I di Bandung.
Sifat dan pergerakan
Organisasi ini bersifat independent dan bergerak dalam Bidang pemberdayaan masyarakat, mendukung pelaksanaan program pemerintah dalam proses pembangunan.
Kedudukan Paguyuban Sundawani Wirabuana adalah sebagai mitra berbagai pihak dalam pencarian penyelesaian permasalahan dengan mengutamakan forum silaturahmi.
Paguyuban Sundawani Wirabuana memiliki VISI dan MISI, yakni
V I S I, Membangun kesadaran kolektif, membangkitkan semangat ke-Siliwangi-an serta memberikan pencerahan tentang pemahaman potensi keluhuran budaya lokal sebagai asset Bangsa.
M I S I, Bersatu untuk menghadapi serta berkiprah secara positif proaktif dalam menggali berbagai keunggulan potensi lokal untuk global, dari tatar sunda untuk dunia.
Definisi identitas
Definisi identitas Paguyuban Sundawani Wirabuana;
PAGUYUBAN, adalah sebuah wadah pemersatu.
Kata SUNDA : Secara geologi/geografi : Wilayah dari India timus s/d Filipina.
Sunda mayor : The greater sunda island’s.
Sunda minor : The lesser sunda island’s.
Bahasa Sangsakerta: Cahaya, putih, terang benderang, Salah satu nama Dewa Wisnu Satria raksasa/dalam
cerita upa sunda & ni sunda Satria wanara dalam epos Ramayana, nama gunung di Jawa Barat.
Bahasa Kawi : Air, tumpukan, pangkat, waspada.
Pada Bahasa Jawa : Tersusun, merangkap, menyatu, naik, terbang
Bahasa Sunda : Bagus, indah, unggul, senang, puas hati, setuju.
Sundara nama Dewa Kamajaya/Laki-laki tampan,
Sundari: Perempuan cantik
Bahasa Arab: Wilayah bergunung, tempat orang kembali
Akronim : Nyu-sun dina da-da, ing-sun aya dina da-da.
WANI, adalah keberanian, keberanian dalam mengaplikasikan arti kata Sunda dalam kehidupan sehari-hari,.
Wani adalah kata kunci untuk memulai sesuatu.
WIRA, adalah KeSatria atau juga bisa diartikan sebagai senjata.
BUANA, adalah Tanah Air.
BOLA DUNIA, melambangkan nilai-nilai kesatuan sebagai mahluk Tuhan lokal.
HARIMAU, melambangkan kedisiplinan, kekuatan, kemandirian dan ketajaman dalam berpikir dan bertindak.,
Harimau sebagai wujud semangat dan kekuatan keSiliwangian yang keberadaannya telah melekat pada masyarakat Sunda.
KUJANG, merupakan Pusaka Leluhur dengan berbagai nilai-nilai luhurnya adalah sebagai identitas serta panduan dalam pergerakan Paguyuban Sundawani.
SELENDANG, dengan warna hitam melambangkan ketegasan sebagai ikatan solidaritas yang kuat.
TULISAN, dengan warna kuning menunjukan Pencerahan – Penyadaran – Pemberdayaan
MOTTO : ” Salira ka Balarea ”
Anggota
Semenjak disyahkannya Paguyuban Sundawani Wirabuana, kini telah terbentuk 16 DPD di Kota/Kabupaten di Jawa Barat dengan jumlah anggota lebih dari 20.000 anggota, dari berbagai latar belakang status sosial dengan beberapa kegiatan-kegiatan.
Paguyuban Sundawani Wirabuana memiliki Program, Pendekatan, serta Kegiatan sebagai berikut:
PROGRAM, meningkatkan kesadaran dan memahami budaya adalah upaya awal sebagai landasan untuk mengembalikan nilai-nilai berbudaya dan bermartabat sesuai dengan nilai-nilai dan potensi yang dimiliki sebagai kekayaan pribadi.
Tujuan:
1. Sebagai proses pencerahan, penyadaran dan pemberdayaan bagi masyarakat Sunda untuk membangkitkan potensi jati diri sehingga masyarakat Sunda dapat ikut berperan aktif dalam membangun daerahnya yang mendasarkan pada kearifan budaya lokal.
2. Menggali dan mengeksplorasi pemahaman budaya di masyarakat secara kolaboratif.
3. Mengukuhkan komitmen dalam meningkatkan potensi dari pemberdayaan untuk dijadikan kompetensi dalam era globalisasi
4. Akar sejarah dan budaya sebagai upaya penemuan kembali nilai-nilai dalam membangun masyarakat Sunda yang bermartabat.
Pendekatan
PENDEKATAN,
1.Pendekatan struktural-institusional.
2.Kolaborasi lintas individu dan organisasi; LSM, Ormas, Mahasiswa, masyarakat adat, akademisi, pakar sejarah, pakar lingkungan, seniman, budayawan, pendidikan, praktisi hukum dan bisnis melalui berbagai diskusi.
KEGIATAN
1. Sosialisasi tentang Visi dan Misi Paguyuban Sundawani Wirabuana telah, sedang dan terus dijalankan, baik dalam pertemuan-pertemuan formal maupun non formal
2. Mengadakan Forum Group Diskusi dengan berbagai element masyarakat untuk membahas berbagai issue yang terjadi guna mendapatkan berbagai alternatif solusi untuk dijadikan database dan kontribusi kepada Pemerintah Daerah setempat.
3. Membantu untuk melakukan sosialisasi program pemerintah terhadap masyarakat.
4. Melakukan pelatihan-pelatihan dengan tema Penyadaran, Pencerahan dan Pemberdayaan dibidang
4.1. Penguatan karakter dengan menggali akar-akar budaya untuk meningkatkan potensi jati diri
4.2.Pendidikan dan Pelatihan untuk para Anggota, Pemimpin Tingkat Pemerintahan dan Swasta dalam 4.3. Pembekalan Kepemimpinan Berbasis Budaya Lokal
4.4. Pemberdayaan / Transformasi Penguatan Ekonomi
4.5. Penyuluhan Kesehatan dan Pendidikan.
4.6. Pelatihan life skilldengan melibatkan sekolah-sekolah kejuruan terhadap masyarakat.
4.7. Pelestarian Lingkungan Hidup
5. Kemitraan
6. Bakti sosial,
7. Sedang dan masih sejak 2013 melakukan Roadshow Budaya ” Napak Jagat Pasundan” Ngider dayeuh mapay lembur.
Pelaksanaan program
Keberhasilan Program Umum menggunakan metode partisipasi.
Perkembangan dan kemajuan Organisasi serta akan bermanfaat bagi seluruh Masyarakat apabila seluruh pengurus dan anggota ikut berperan aktif dan bertanggung jawab terhadap Organisasi. *