BANDUNG, InfoLensaNews.id – Kabupaten Bandung menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) IX Tahun 2024 yang berlangsung dari 27-30 Juli 2024.
GPTPN IX tahun 2024 kali ini, dibuka oleh Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Sudaryono mewakili Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi.
Kemudian, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Mohammad Fadjar dan Bupati Bandung Dadang Supriatna di Gedong Budaya Soreang, Sabtu (27/7/2924).
Pembukaan kegiatan tingkat nasional itu, ditandtai bunyi lesung dan diikuti suara alat musik tradisional angklung secara serentak yang dimainkan oleh berbagaik pihak terkait.
GPTPN IX tahun 2024, diikuti berbagai perwakilan dari sejumlah provinsi yang ada di tanah air. Sebelumnya, Wamen Pertanian dan Forkopimda Kabupaten Bandung melaksanakan panen padi dan jagung.
Kegiatan panen padi tersebut dilakansakana di kawasan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung, Soreang.
Sebagai tuan rumah, Bupati Bandung Dadang Supriatna sangat menyambut kedatangan Wamen Pertanian diikuti jajanran Kementerian Pertanian dan Forkopimda Provinsi Jawa Barat.
“Selamat datang kepada para tamu undangan maupun para pejabat dari sejumlah provinsi di Indonesia yang ikut serta dalam penyelenggaraan GPTPN IX/2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Bandung,” katanya.
Ia mengungkapkan, ada 174.000 hektare lahan debgan 3,7 juta jiwa, 1.000.222 kepala rumah tangga dan 87.000 petani di Kabupaten Bandung.
“Kami sudah melakukan inovasi dan langkah-langkah bagaimana untuk bisa menjaga ketahanan pangan di Indonesia, terutama di Jawa Barat dan khususnya di Kabupaten Bandung,” ungkapnya.
Ia pun menjelaslan, Pemkab sudah melaksanakan berbagai kebijakan untuk masyarakat termasuk petani. “Kebijakan pertama untuk lahan sawah abadi, kami sudah bebaskan tidak perlu bayar pajak setiap tahunnya,” jelasnya.
Menurutnya, jika hal itu dilakukan juga oleh Wamen Pertanian untuk seluruh daerah Indonesia bakal meningkatkan semangat para petani.
“Karena tentunya setiap tahun bayar pajak, tetapi penghasilan produksinya tidak maksimal. Itulah kebijakan yang diberikan, sehingga setiap desa kami sudah membuat Peraturan Desa (Perdes),” ujarnya.
Dengan adanya Perdes tersebut, lahan- lahan pertanian itu dapat diperjualbelikan. “Tapi tidak diperbolehkan untuk bangunan perumahan ataupun industri,” tutur Dadang.
Kemudian, pasca Pandemi COVID-19 Pemkab Bandung twlah mengadakan kebijakan berupa insurance. “Bagi lahan padinya gagal panen, dikasih Rp 6 juta per hektare. Sapi mati Rp 10 juta per ekor,” katanya.
Selanjutnya, pada tahun 2023 para petani mendapag bantuan dana hibah sebesar Rp 25 miliar dan tahun 2024 sebesar Rp 19 miliar.
“Seluruh para petani (87.000 orang) diberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan. Ini bukti komitmen kami yang mana petani ini pahlawan pangan yang tentunya saat ini perlu ditingkatkan perhatiannya,” ujarnya.
Kang DS juga mengucapkan terima kasih kepada Pangdam III/Siliwangi melalui Dandim 0624/Kabupaten Bandung, karena telah menjalin kerjasama program Babinsa Sagala Bisa.
“Babinsa ikut berperan. Kami bersama Pak Dandim sudah melakukan peningkatan dari lahan-lahan tidur diaktifkan kembali, sehingga dimulai dari 15,4 hektare. Insya Allah 200 hektarnya akan dimulai bulan depan di Kabupaten Bandung,” pungkasnya.*(Fen)