Daerah  

DLH KBB Hentikan Aktifitas PT Tatanan Alam Segar di Cigangsa, Ini Alasannya!

Kepala DLH Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Aji. (Foto : ist/Zen)

BANDUNG BARAT, InfoLensaNews.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) ternyata belum mengizinkan PT Tatanan Alam Segar beraktivitas di Kampung Cigangsa, Desa Nangeleng, Kecamatan Cipendeuy.

Kepala DLH KBB, Ibrahim Aji mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan petugas untuk bertemu dan meminta PT Tatanan Alam Segar untuk menghentikan aktivitasnya sementara.

“Dari LH itu tidak ada membolehkan kegiatan, justru kita menyarankan untuk dihentikan dulu dan ada rapat dengan DPMPTSP dan steakholder lainnya di kewilayahan. Tiba-tiba ada steatmen itu,” kata Aji menanggapi tentang tumpukan sampah di Cigangsa, Rabu (6/11/2024).

Dia menjelaskan, salah satu alasannya menghentikan aktivitas berhubungan tentang keberadaan sarana dan prasarana untuk pengelolaan pupuk organik cair dari sampah organik.

“Inimah sarana dan prasarana belum ada, sampah (limbah)nya sudah di kirim. Bukan sampah organik yang datang itu mah sampah campuran,” jelasnya.

Dia menuturkan, pihaknya akan kembali menurunkan tim untuk meninjau situasi dan kondisi terbaru di lokasi yang bakal dipakai pengelolaan pupuk organik cair itu dalam waktu dekat.

Menurutnya, PT Tatanan Alam Segar telah memiliki perizinan melalui Online Single Submission (OSS). Namun, harus sesuai dengan persyaratan OSS dan salah satunya sarana dan prasarana untuk pengelolaan pupuk organik cair.

“Sarana dan prasarana untuk pengelolaan pupuknya sudah benar atau sudah ada enggak, Ini kan belum ada. Tiba-tiba mereka (perusahaan) udah langsung bawa sampah dan lagian sampahnya juga bukan sampah organik itu mah sampah campuran,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah menyampaikan kejadian di Kampung Cigangsa, Desa Nangeleng, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat itu ke DLH Provinsi Jawa Barat.

“Saya juga sudah disampaikan ke Provinsi, baik itu ke DLH dan Sekda bahwa dampak dari pengurangan ritase ini ada yang seperti ini dan tidak menutup kemungkinan daerah lain juga ada,” pungkasnya.***